Mustarih dan Mustaroh Minhu


Shohabat Abu Qotadah bin Rib'i Al Anshori bercerita, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhori dan Muslim di dalam kitab shohih keduanya, Ada jenazah dibawa melintas dihadapan Rosulullah. Beliau langsung bersabda:
مستريح و مستراح منه
"Jenazah ini, kalau bukan mustarih tentu mustaroh minhu."
Para sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang anda maksud dengan mustarih dan mustaroh minhu?" Beliau menjawab, 
"Hamba mukmin adalah hamba yang mustarih, (dengan kematiannya) ia beristirahat dari keletihan dan gangguan dunia menuju rahmat Allah. Sedangkan hamba yang jahat adalah hamba yang mustaraah minhu, (dengan kematiannya) seluruh hamba, bumi, pohon, dan binatang akan tenang, tidak terganggu lagi olehnya."

Bagaimana dengan kita, kira-kira??? Akankah wafat kita akan menjadi ketenangan untuk diri kita sendiri??? Ataukah justru seluruh makhluq menjadi tenang karena kita sering menyakiti mereka???

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »